Solusi Bisnis Menghadapi Masa Pandemi

Pandemi mengubah proses bisnis dalam skala besar dan dampaknya akan terus terlihat bahkan pasca pandemi.

Perubahan Lanskap Bisnis

Pandemi COVID-19 telah mempengaruhi banyak aspek dalam kehidupan termasuk bisnis. Pandemi telah membuat pelaku usaha, khususnya UKM, harus beradaptasi terhadap perubahan proses bisnis yang mengurangi kontak langsung. Mulai dari distribusi, marketing, hingga kerja sama dengan pihak lain menjadi berubah dan harus mengikuti protokol kesehatan.

Daya Tahan Usaha Online

Pengusaha ritel Indonesia telah menyadari kenyataan untuk mengalihkan layanan mereka secara online di tengah tren belanja online yang semakin cepat. Survey dari PricewaterhouseCoopers (PwC) menunjukkan bahwa pembelian online bahkan sudah melampaui pembelian di dalam toko ritel (toko fisik).

Ketika ditanya mengenai berapa sering “belanja online” untuk kebutuhan harian dan mingguan, 50% dari responden Indonesia menyatakan sering “belanja online”, naik dari sebelumnya 37% pada 2019.
Selain itu, 42% menyatakan masih belanja di toko fisik tahun ini (2020), turun dari sebelumnya 52% di 2019, menunjukkan belanja di toko fisik sudah kurang diminati untuk belanja harian-mingguan.

E-commerce sudah menarik banyak konsumen di Indonesia bahkan sebelum terjadinya wabah Covid-19. E-commerce juga salah satu pendorong utama yang menjadikan Indonesia sebagai negara dengan nilai ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara; mencapai $40 miliar pada tahun 2019 dan diprediksi meningkat hingga $130 miliar pada tahun 2025.

E-Commerce VS Marketplace 

Berjualan online sudah menjadi strategi yang ampuh di masa pandemi seperti saat ini.

UMKM sudah saatnya menjajakan produknya secara online, namun platform apa yang seharusnya digunakan dalam berjualan online?
Dengan website E-Commerce milik sendiri atau dengan Marketplace (Tokopedia, Bukalapak, Shopee, dll)?

Banyak orang yang akan lebih memilih marketplace karena memberikan kemudahan dalam memulainya. Namun tidak sedikit juga yang memilih buat e-commerce sendiri untuk meningkatkan brand awareness.

E-commerce maupun marketplace memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing, berikut beberapa kekurangan dan kelebihannya yang bisa kamu jadikan bahan pertimbangan.

E-Commerce (Website toko online)

Kelebihan
  • Memiliki kontrol penuh & bebas melakukan branding
    Memiliki website e-commerce sendiri memberikan pengusaha kebebasan terhadap platform tersebut. Anda dapat membuat design, navigasi sesuai dengan tema sesuai brand. Konten di dalam website e-commerce dapat dikontrol sendiri tanpa batasan, konten seperti video, artikel, tips & trick yang bisa meningkatkan brand awareness.
  • Tidak bergantung kepada pihak lain
    Dengan memiliki website sendiri, anda tidak perlu bergantung pada platform lain.
Kekurangan
  • Harus membangun dan memiliki strategi khusus untuk menjangkau konsumen
    Di dalam marketplace, konsumen yang datang (traffic) adalah hasil marketing yang sudah dijalankan oleh pemilik platform. Dengan memiliki website e-commerce sendiri, pengusaha harus menerapkan strategi pemasaran untuk mendapatkan traffic.
    Untuk meningkatkan traffic, pengusaha perlu mengeluarkan sejumlah dana untuk iklan agar website dapat menjangkau audiens lebih banyak.

  • Membutuhkan investasi
    Untuk membuat website e-commerce, pengusaha harus mengeluarkan investasi untuk pembuatan website dan pengelolaannya.
    Modal yang harus dikeluarkan antara lain: pembelian domain, pengembangan website dan biaya hosting (server).

Marketplace

Kelebihan
  • Lebih mudah untuk memulai
    Dengan marketplace, dalam beberapa langkah pendaftaran yang mudah, pemilik bisnis dapat mulai berjualan. Di marketplace, produk dan template produk sudah tersedia, pengusaha hanya perlu mengunggah produk yang ingin dijual.
  • Tidak membutuhkan modal besar
    Pengusaha dapat mulai menjual di pasar secara gratis dan hampir tanpa biaya investasi. Hanya akan ada potongan biaya transaksi dari pemilik marketplace untuk setiap penjualan.
Kekurangan
  • Tingkat persaingan tinggi
    Salah satu tantangan terbesar berjualan di marketplace adalah tingkat persaingan yang tinggi, banyak toko yang akan menjual produk serupa dan kebanyakan hanya akan melihat harga pada awalnya.

  • Brand awareness rendah
    Kelemahan lain dari marketplace adalah pengusaha akan kesulitan membangun merek mereka. Pelanggan harus mengklik gambar profil toko untuk melihat seluruh penawaran toko Anda.
    Hal ini akan lebih sulit bagi anda untuk menonjolkan brand. Apalagi ruang untuk personalisasi lapak di marketplace juga terbatas. Pengusaha hanya bisa melakukan branding melalui profil toko seperti banner, deskripsi, dan feed sementara tampilan utama marketplace akan selalu sama bagi semua pengunjung.

“Stay at Home” Economy

Memasuki paruh kedua 2021 diperkirakan e-commerce akan tumbuh semakin pesat. Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Teten Masduki mengatakan bahwa berdasarkan survei, pola konsumsi masyarakat di tengah Pandemi COVID-19 berangsur-angsur berubah, yakni beralih dari offline menjadi online. Bahkan menurut Teten, “Stay at Home Economy” akan menjadi tren ekonomi di masa yang akan datang.

“Masyarakat mengalami perubahan pola konsumsi yang awalnya offline sekarang menjadi online. Bahkan diprediksi bahwa Stay At Home Economy akan menjadi tren di masa yang akan datang,” jelas Teten dalam keterangan resmi di Media Center Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19, Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jakarta, Selasa (28/4).

Magento Sebagai Solusi E-Commerce

Seperti layaknya pembangunan toko offlline (toko fisik) yang memerlukan perencanaan matang, pembuatan toko online (eCommerce website) membutuhkan infrastruktur yang tepat. Ada banyak solusi eCommerce di pasaran, solusi eCommerce yang menjadi fokus kami di Wise Design Lab (WDL) adalah Magento.

Simak halaman berikut ini untuk mengetahui lebih lanjut mengenai Magento.

Lebih Lanjut: Magento 2 - Our Solution
Referensi:
https://ekonomi.bisnis.com/read/20200417/12/1228750/e-commerce-dorong-perekonomian-indonesia-selama-pandemi-covid-19-
https://www.thejakartapost.com/news/2020/08/14/retailers-embrace-consumers-shift-to-online-channels.html
https://covid19.go.id/p/berita/sistem-e-commerce-jadi-solusi-bagi-pelaku-umkm-di-tengah-pandemi-covid-19